Seringkali berbagai masalah yang melanda diri dan keluarga membuat kita jenuh bahkan berputus asa dari harapan-harapan yang terbangun selama ini. begitupun dengan asa yang sekian lama di impikan tiba-tiba harus lepas bahkan lenyap seketika. itulah yang dinamakan menyerah. sebagai pribadi yang terbiasa jauh dari orang tua, saya harus bisa melenyapkan setiap hambatan yang akan mematikan potensi-potensi yang telah saya miliki.
Namun sekuat apapun pertahanan yang telah saya buat, masih saja ada cela yang seolah siap untuk merontokkan segenap komitmen dan kekuatan yang memang masih tersisa dan bahkan hampir sirna kini. namun saya yakin bukan hanya saya yang tengah merasakannya, tapi sekian ratus bahkan ribuan orang diluar sana pun demikian bahkan lebih keras lagi dari yang saya alami.
Di beberapa blog, saya sering membaca beberapa kisah perjalanan hidup seorang manusia yang bagiku terasa begitu keras, bahkan ketika membacanya air mata harus menetes sebagai tanda berduka. bukankah beberapa kisah itu akan menjadi pelajaran bagi saya, anda, dan semuanya ?
Melihat beberapa agenda hidup yang telah saya rencanakan dan siap untuk di wujudkan dalam rentetan waktu di masa akan datang. Kemudian sebuah agenda hidup saat ini yang mesti harus ku lalui ialah menyelesaikan study hingga ke jenjang yang lebih tinggi. walau saya akui terasa berat dengan kendala umum dan fenomenal, yah tidak jauh dari finansial misalnya atau persyaratan lainnya. tapi saya yakin dan saya harus bisa melalui itu.
Karena ada satu dorongan kuat yang selama ini terus membuat saya bergerak maju. Yah, Restu kedua orang tua saya. Bukan hanya sebuah teori tapi sebuah keyakinan. Saya mendiskripsikan bahwa teori keberhasilan hidup dalam perspektif ruang lingkup yang positif, ada dua hal yang harus ada, pertama; Restu kedua orang tuamu; dan yang kedua ialah visimu itu harus "positif". jika hal ini telah kita miliki, maka jangan ragu sekalipun untuk melangkah maju menghadapi semua tantangan hidup yang ada.
Maka pasti sesuatu yang pas dan relefan buatmu akan engkau dapatkan. saya mengatakan sesuatu yang pas dan relefan. hal ini, karena saya terinspirasi dari sebuah kalimat dahsyat yang diabadikan oleh masyarakat muslim sebagai salah satu ideologi mereka yaitu, "..boleh jadi engkau membenci sesuatu padahal itu yang terbaik bagimu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal itu yang terburuk buatmu..."
Ada satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya untuk kita ketahui, dan hampir di setiap teori-teori hal ini selalu ada yaitu; Relasi yang bisa kita manfaatkan, dan ingat bijaksanalah mengenai hal ini. Banyak yang tidak mampu melalui tahap ini, karena selalu yang menjadi kendalanya ialah kehilangan tujuan atau istilahnya terbawa arus sampai lupa diri. Salah dan tidak mampu menempatkan tujuan pribadi kita dalam ruang ruang relasi yang telah kita miliki itu sehingga jadilah kita yang terwarnai oleh relasi atau kebiasaan buruk lingkungan kita.
Memang keinginan saya banyak, saya mengakui hal itu, implikasinya karena kita makhluk sosial kan. tapi saya tetap yakin bahwa setahun atau dua tahun ke depan saya harus melanjutkan study, walaupun dengan sangat bersusah payah. Integritas sebagai perantau Ilmu harus saya wujudkan karena sungguh sangat luas belahan bumi ini menunggu untuk di tapaki, maka manfaatkanlah selagi kehidupan bersamamu.
*Di torehkan buat diri sendiri, keluargaku, dan sahabat-sahabat yang selama ini pernah berbagi cerita kepada saya hendak melanjutkan studynya baik di indonesia ataupun ke luar negeri, serta saudaraku di belahan bumi manapun; jalan itu pasti ada, Jangan biarkan ia hanya jadi sebuah mimpi, tapi mari kita tempuh dan wujudkan hal itu. dan biarkanlah kafilah berseru, Bangkitlah...Bergerak.